tag:blogger.com,1999:blog-25123465813668138792024-03-13T22:28:13.284-07:00Welcome To My Blog'sRio Rifkihttp://www.blogger.com/profile/01359873616142774239noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-2512346581366813879.post-41367208464124831802010-11-02T08:06:00.003-07:002010-11-08T08:29:22.664-08:00Knowledge management sharing sebagai alat bantu pendidikan di indonesia<div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNglT9I3qUI/AAAAAAAAAAg/zRnT5PoZXsY/s1600/images.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="http://3.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNglT9I3qUI/AAAAAAAAAAg/zRnT5PoZXsY/s200/images.jpeg" width="200" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ilmu pengetahuan (Knowledge) merupakan kunci sukses dalam semua aspek diberbagai bidang. Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, dimana globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk menghadapi persaingan global. Ilmu pengetahuan menjadi harga mutlak yang harus dimiliki. Dan dalam hal ini, dunia Pendidikan memiliki peranan penting sebagai media untuk membangun SDM yang berkualitas, serta merupakan media untuk menuntut ilmu bagi setiap aktor di dalamnya . Dengan berkembangnya teknologi informasi, muncul beberapa sistem baru di berbagai bidang termasuk dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan e-learning. Knowledge management (KM) merupakan salah satu implementasi dari e-learning. Di dalamnya, konsep ini mengumpulkan semua unsur pengetahuan yang tersebar dalam berbagai bentuk baik yang mudah dikelola karena berbentuk file atau dokumen, maupun yang sulit diakses karena berupa pengetahuan dan pengalaman.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><a name='more'></a></span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Knowledge management sharing</span></b></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sebenarnya KM sendiri bukan sesuatu yang baru. Di banyak negara maju, konsep ini telah banyak digunakan oleh<span id="more-11" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span> instansi-instansi sebagai upaya untuk transfer ilmu pengetahuan pada komunitas di dalamnya agar lebih unggul di suatu persaingan.</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam tulisan ini, saya mencoba menawarkan konsep KMS (knowledge management sharing) sebagai alat bantu untuk pendidikan di Indonesia dengan mengumpulkan serta mengelola semua unsur ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang terkumpul kemudian di-share kepada masyarakat luas dengan menggunakan infrastruktur teknologi informasi, sehingga sebagai alat bantu pendidikan dapat membantu terbentuknya SDM yang baik, berkualitas, dan mampu bersaing. Selain sebagai media untuk berbagi ilmu, KMS yang saya tawarkan merupakan social networking dengan konsep knowledge mangement yang dapat mempasilitasi knowledge sharing secara realtime.</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><b style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Fungsi Knowledge Management Sharing sebagai alat bantu pendidikan</span></b></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Knowledge Management Sharing sebagai alat bantu pendidikan di Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut:</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">1.Knowledge Management Sharing sebagai sarana pendidikan merupakan tempat belajar.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2.Knowledge Management Sharing sebagai tempat layanan informasi ilmu pengetahuan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3.Knowledge Management Sharing sebagai tempat berbagi ilmu, pengalaman serta informasi dalam berbagai bentuk.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4.Knowledge Management Sharing sebagai social networking bagi komunitas yang berbasis keilmuan.</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dari penjelasan di atas, Pemikiran selanjutnya adalah bagaimana membangun aplikasi dari knowledge management sharing yang saya tawarkan diatas?. Sebenarnya saya sendiri sedang mengembangkan aplikasi knowledge management sharing ini. Berawal dari lomba karya tulis ilmiah (LKT) Beswan Djarum yang alhamdulillah karya tulis saya masuk 10 besar tingkat regional meskipun pada akhirnya tidak lolos ke tingkat nasional karena berbagai trouble. Dengan beberapa masukan dari teman-teman saya seperti bapa </span><a href="http://yudhi.web.id/public_v5/" style="color: #2d83d5; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">yudhi (rich internet aplication enginier)</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">, saya mencoba membangun sistem knowledge management yang di kembangkan menjadi sebuah social networking, dengan user interface yang userfriendly. Namun semua belum sempat di implementasikan karena berbagai keterbatasan yang ada. Saya harap pekerjaan ini bisa lebih ringan dengan dukungan dari semua dan KMS bisa di implementasikan.</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">berikut adalah mock up design social networking knowledge management yang telah saya buat</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><img alt="social-networking knowledge management sharing" class="aligncenter size-medium wp-image-19" height="258" src="http://blog.beswandjarum.com/rianandrian/files/2009/10/social-networking-300x258.jpg" style="border: 1px solid rgb(231, 232, 230); display: block; margin: 0px auto; padding: 3px; text-align: center;" width="300" /></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Semoga ketika diterapkannya knowledge management sharing ini dapat membantu membentuk SDM Indonesia yang dapat bersaing karena memiliki pengetahuan lebih, sebagai alat bantu pendidikan, serta menjadi salah satu pondasi dalam pembangunan bangsa. Dan tolong di ingat, masa depan Indonesia adalah tanggung jawab kita, dari kita, dan oleh kita.</span></div><div style="line-height: 16px; margin: 0.4em 0px 1em; padding: 0px;">Sumber : <span class="Apple-style-span" style="line-height: normal;"><a href="http://blog.beswandjarum.com/rianandrian/2009/10/05/knowledge-management-sharing-sebagai-alat-bantu-pendidikan-di-indonesia/">beswandjarum</a></span></div>Rio Rifkihttp://www.blogger.com/profile/01359873616142774239noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2512346581366813879.post-49435308806681929662010-11-02T07:22:00.000-07:002010-11-08T08:33:39.848-08:00MANAJEMEN PENGETAHUAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgmUECgLII/AAAAAAAAAAk/-woRfaGfy1E/s1600/timthumb.php.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="http://2.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgmUECgLII/AAAAAAAAAAk/-woRfaGfy1E/s200/timthumb.php.jpeg" width="200" /></a></div><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pendahuluan</span></b><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Alvin Toffler membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang yaitu era pertanian, era industri dan era informasi. Dalam era pertanian faktor yang menonjol adalah Muscle (otot) karena pada saat itu produktivitas ditentukan oleh otot. Dalam era industri, faktor yang menonjol adalah Machine (mesin), dan pada era informasi faktor yang menonjol adalah Mind (pikiran, pengetahuan). Pengetahuan sebagai modal mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan kemajuan suatu organisasi. Dalam lingkungan yang sangat cepat berubah, pengetahuan akan mengalami keusangan oleh sebab itu perlu terus menerus diperbarui melalui proses belajar.<br />
<br />
Belajar dalam era pengetahuan seperti sekarang ini sangatlah berbeda dengan belajar di masa lalu. Saat ini kita dituntut untuk belajar baik sendiri maupun bersama dengan cepat, mudah dan gembira, tanpa memandang waktu dan tempat. Hal ini mendorong berkembangnya konsep organisasi belajar (learning organization) yang menyatukan antara proses belajar dan bekerja. Disisi lain pengetahuan yang melekat pada anggota suatu organisasi juga perlu diuji, dimutahirkan, ditransfer, dan diakumulasikan, agar tetap memiliki nilai. Hal ini menyebabkan para pakar manajemen mencari pendekatan untuk mengelola pengetahuan yang sekarang dikenal dengan manajemen-pengetahuan atau knowledge management (KM).<br />
<br />
Suatu organisasi agar dapat mencapai visi dan misinya harus mengelola pengetahuan yang dimilikinya dengan baik agar dapat bersaing dengan organisasi yang lain. Salah satu cara tersebut adalah dengan menerapkan manajemen-pengetahuan atau KM. Tidak terkecuali TNI AD sebagai organisasi, untuk menghadapi persaingan dan tuntutan yang semakin tinggi memerlukan penerapan manajemen pengetahuan agar selalu dapat menjawab setiap tuntutan tugas. </span><br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pengertian KM</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Sebelum memahami konsep manajemen pengetahuan ini ada beberapa istilah yang harus dipahami yaitu : data, informasi, pengetahuan, jenis pengetahuan, dan manajemen pengetahuan itu sendiri. Di samping itu perlu pula memahami proses pembentukan pengetahuan dari data, informasi, kemudian menjadi pengetahuan. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">a. Data adalah kumpulan angka atau fakta objektif mengenai sebuah kejadian (bahan mentah informasi).</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">b. Informasi adalah data yang diorganisasikan/diolah sehingga mempunyai arti. Informasi dapat berbentuk dokumen, laporan ataupun multimedia.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">c. Pengetahuan (knowledge) adalah kebiasaan, keahlian/kepakaran, keterampilan, pemahaman, atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman, latihan atau melalui proses belajar. Istilah ini sering kali rancu dengan Ilmu Pengetahuan (science). Ilmu Pengetahuan adalah ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya; sedangkan pengetahuan belum tentu dapat diterapkan, karena pengetahuan sebuah organisasi sangat terkait dengan nilai, budaya, dan kondisi dari organisasi tersebut.<br />
<br />
d. Jenis Pengetahuan. Ada dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan eksplisit dan pengetahuan tacit. Pengetahuan eksplisit dapat diungkapkan dengan kata-kata dan angka, disebarkan dalam bentuk data, spesifikasi, dan buku petunjuk, sedangkan pengetahuan tacit sifatnya sangat personal yang sulit diformulasikan sehingga sulit dikomunikasikan kepada orang lain. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">1) Explicit Knowledge. Bentuk pengetahuan yang sudah terdokumentasi/terformalisasi, mudah disimpan, diperbanyak, disebarluaskan dan dipelajari. Contoh: manual, buku, laporan, dokumen, surat dan sebagainya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">2). Tacit Knowledge. Bentuk pengetahuan yang masih tersimpan dalam pikiran manusia. Misalnya gagasan, persepsi, cara berpikir, wawasan, keahlian/kemahiran, dan sebagainya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">e. Manajemen pengetahuan (KM) Definisi mengenai KM tergantung dari cara organisasi menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan. Organisasi intelejen militer akan mempunyai definisi yang berbeda mengenai pengetahuan dibandingkan dengan perusahaan. Salah satu definisi KM adalah proses sistematis untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan informasi dengan cara tertentu yang dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik. Atau secara umum KM adalah teknik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif.</span><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Manajemen Pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI)</span></b><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sebenarnya konsep pengelolaan pengetahuan merupakan konsep lama, perbedaannya KM memungkinkan kita untuk tidak perlu memulai segalanya dari nol lagi. (We don't have to always reinventing the wheel ). Konsep KM ini menjadi populer karena kompetisi yang kian tajam dalam memperoleh keunggulan. Ketatnya kompetisi menyadarkan orang bahwa hanya penguasaan pengetahuanlah yang akan menentukan keunggulan suatu organisasi. Keunggulan pada saat ini dirumuskan dalam formula: faster, cheaper and better. Kalau saja kita hanya melakukan sesuatu untuk organisasi agar lebih baik dan lebih efisien maka kita akan tertinggal. Bill Gates menyatakan "If the 1980's were about quality and the 1990's were about re-engineering, then the 2000's will be about velocity". Jadi kalau kita berbicara mengenai keunggulan dalam era 2000 an kita berbicara kecepatan (velocity). Untuk dapat mencapai kecepatan maka penggunaan teknologi informasi merupakan suatu keharusan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">KM terdiri dari 3 komponen utama yaitu people, place, dan content. KM membutuhkan orang yang kompeten sebagai sumber pengetahuan, tempat untuk melakukan diskusi, dan isi dari diskusi itu sendiri. Dari ketiga komponen tersebut peran teknologi informasi adalah mampu menghilangkan kendala mengenai tempat melakukan diskusi. TI memungkinkan terjadinya diskusi tanpa kehadiran kita secara fisik. Dengan demikian kapitalisasi pengetahuan dapat terus diadakan walaupun tidak bertatap muka. Dalam konteks secara umum, pelaksanaan KM menghadapi masalah utama yaitu masalah perilaku. Pertama, berkaitan dengan ketidakmauan orang untuk berbagi. Kedua berkaitan dengan ketidakdisiplinan untuk selalu menuliskan apa yang kita dapatkan. Ini merupakan suatu kendala karena budaya kita lebih cenderung pada budaya lisan. Kita belum bisa mendisiplinkan diri untuk selalu menuliskan pengetahuan dan pengalaman yang kita alami dalam suatu sistem sebagai suatu aset organisasi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam pelajaran manajemen, aset organisasi dirumuskan dengan 5M (man, money, method, machine, dan market). Apabila dipandang dari sisi KM maka manusialah yang merupakan aset yang paling berharga. Tetapi, benarkah semua orang dalam organisasi merupakan aset organisasi? Thomas A. Stewart dalam bukunya Intelectual Capital, secara tegas mengatakan "tidak". Menurut Stewart, yang benar-benar aset hanyalah orang-orang tertentu, yang pekerjaannya berkaitan dengan penambahan pengetahuan dalam organisasi, yaitu The Stars. (Stewart membagi karyawan dalam empat kelompok yaitu: pekerja biasa; pekerja terampil tetapi bukan faktor penentu; pekerja yang melakukan hal yang dihargai oleh pelanggan tetapi dapat di outsource; dan the Stars, yaitu orang-orang dengan peran yang tidak tergantikan sebagai individu). Sebagai contoh kelompok the Stars, salah satunya adalah peneliti. Mereka yang termasuk kelompok keempatlah yang benar-benar merupakan aset bagi organisasi. Organisasi perlu memberikan perhatian penuh pada kelompok ini, karena di tangan merekalah masa depan organisasi. Persoalannya, bagaimana memanfaatkan pengetahuan yang mereka miliki, sehingga dapat terakumulasi dan akhirnya menjadi aset organisasi.<br />
</span> <b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Penerapan KM di TNI AD</span></b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
<br />
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan tuntutan tugas pokok maka penerapan KM di lingkungan TNI AD merupakan suatu keharusan. Penerapan KM ini dapat diawali dari Lembaga Pendidikan (lemdik) TNI AD sebagai "gudang ilmu". Lemdik merupakan garda depan dalam mencetak sumber daya manusia TNI AD. Dari sinilah seluruh personel TNI AD yang mengawaki organisasi dibentuk. Penerapan KM di TNI AD saat ini masih dalam embrio dengan dimulainya sosialisasi dan komputerisasi bahan ajaran di semua Lemdik TNI AD. Diharapkan dengan dibuatnya bahan ajaran menggunakan teknologi informasi maka ketersediaan pengetahuan eksplisit menjadi tidak bermasalah karena tersedia dalam bentuk yang mudah diakses secara cepat dengan bantuan komputer. Dengan adanya akses yang cepat ini maka proses belajar akan menjadi lebih cepat dan efektif. Di samping itu diharapkan akan tumbuh budaya menulis di kalangan guru militer untuk selalu menuangkan ide dan hasil pengembangan ilmunya di dalam suatu tulisan yang dapat dijadikan bahan untuk pengembangan pengetahuan.<br />
<br />
Karena masih dalam tahap embrio dan baru akan dikembangkan maka perlu mempertimbangkan beberapa hal / langkah untuk implementasinya agar dapat berhasil dengan baik. Langkah-langkah tersebut meliputi : </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">a. Identifikasi pengetahuan yang ada (baik tacit maupun eksplisit) sehingga dapat diketahui peta pengetahuan dalam organisasi dan proses-proses atau kebiasaan yang terkait dengan pengelolaan pengetahuan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">b. Identifikasi infrastruktur yang ada, kita perlu melihat infrastruktur apa yang telah ada, misalnya koleksi hanjar, perpustakaan, intranet, media komunikasi internal, email, forum diskusi, digital library dan lain-lain.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Setelah diperoleh gambaran mengenai proses pengelolaan pengetahuan yang ada dan infrastrukturnya maka kita dapat memulai untuk membangun KM. Apabila KM akan diimplementasikan maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">a. Penerapan teknologi.<br />
<br />
Pada tahap awal perlu menggunakan teknologi yang tepat, sederhana yang telah ada dan baru kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut. Sebagai misal untuk komputerisasi bahan ajaran dapat menggunakan teknologi sederhana yang biayanya relatif murah seperti menggunakan bentuk portable document format (PDF). Kebetulan software ini (Adobe Acrobat Reader) merupakan software yang dapat di download dengan gratis. Sementara front end nya menggunakan bentuk html yang dapat ditampilkan melalui internet explorer sebagai bagian dari Windows 98 ataupun Windows ME yang dibeli bersamaan dengan komputer baru (preloaded). Dengan demikian maka hal-hal yang berkaitan dengan masalah hak kekayaan intelektual (HAKI) tidak menjadi masalah pada saat awal penerapan KM ini. Setelah KM ini dapat berjalan dan diterima oleh pengguna maka baru kemudian dikembangkan menggunakan teknologi yang lebih baik dan memerlukan biaya yang relatif mahal tetapi sangat menolong bagi perkembangan organisasi. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">b. Perubahan Budaya.<br />
<br />
Dapat dilakukan dengan membuat kebijakan dan anjuran. Ini merupakan hal yang penting karena budaya di TNI AD masih sangat bersifat paternalistik. Sehingga peran pimpinan akan sangat menonjol di dalam pemasyarakatan KM ini. Ini merupakan langkah yang menentukan karena keberhasilan KM merupakan penentu maju mundurnya organisasi. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">c. Pembangunan fasilitas untuk berbagi pengetahuan (knowledge exchange).<br />
<br />
Perlunya dibentuk suatu tempat untuk memungkinkan tumbuh suburnya diskusi. Hal ini merupakan sarana bagaimana pengetahuan itu dapat dibagikan. Fasilitas tersebut sangat penting sebagai tempat dari aktifitas-aktifitas yang penting bagi proses penciptaan pengetahuan dan inovasi yang meliputi knowledge exchange, knowledge capture, knowledge reuse, dan knowledge internalization. Hal ini juga penting karena dapat digunakan sebagai sarana untuk menangkap pengetahuan yang sifatnya tacit. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">d. Sosialisasi KM untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh personel. Hal ini merupakan suatu kunci keberhasilan dalam penerapan KM karena apabila KM ini dikenal oleh seluruh personel maka proses untuk menangkap pengetahuan ini akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
e. Evaluasi keberhasilan penerapan KM.<br />
<br />
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran kinerja dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah dilaksanakannya KM. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sejauh Mana Keberhasilan Penerapan Konsep KM di TNI AD?<br />
<br />
Dari hasil pengenalan kepada semua Danpusdik dan pejabat terkait dengan bidang pendidikan di Mabesad pada rapat koordinasi tanggal 12 Agustus 2003, tampaknya konsep ini akan dapat dilaksanakan. Hal ini karena pada dasarnya setiap lemdik sudah mempunyai bahan ajaran dalam bentuk soft copy, sehingga yang perlu dilakukan adalah menyusun pengetahuan / bahan ajaran tersebut secara lebih sistematis dalam bentuk yang mudah diakses. Selama ini sudah tersedia bahan-bahan tersebut namun untuk dapat membukanya diperlukan keahlian menggunakan komputer (baik itu software pengolah kata, spreadsheet ataupun yang lain). Hal inilah yang menjadikan kendala bagi lemdik. Dengan demikian pada tahap awal yang perlu dilakukan adalah bagaimana membuat pengetahuan tersebut dapat diakses oleh para siswanya tanpa memerlukan pengetahuan komputer (computer literacy). Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program kecil yang mampu mengoperasikan secara otomatis (autorun) compact disk (CD) yang dimasukkan ke dalam CD ROM drive komputer. Dengan adanya program kecil ini maka diharapkan para siswa akan mampu mengakses informasi dengan cepat melalui daftar informasi / menu yang ditampilkan oleh komputer dengan syarat yang penting mampu menggunakan mouse komputer. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Untuk menjamin keberhasilannya maka diperlukan suatu upaya untuk mewujudkan dengan melakukan evaluasi dengan disertai asistensi untuk merealisasikan pelaksanaan konsep KM ini. Untuk tahap pertama perlu dilaksanakan pilot proyek di salah satu lemdik. Perlu diyakinkan bahwa penerapan KM ini bisa berhasil sampai dengan implementasi dengan asistensi teknis sampai dengan selesai. Dalam konteks ini penulis optimis akan dapat dilakukan karena pada prinsipnya semua lemdik sudah mempunyai bahan ajaran dan tenaga operator komputer yang mampu mengerjakan tugas untuk menghimpun bahan ajaran dan dirangkaikan menjadi satu kesatuan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Diharapkan apabila konsep ini dapat diterapkan dengan baik maka setiap siswa akan dapat memperoleh pengetahuan yang selama ini dalam bentuk buku menjadi dalam bentuk CD yang praktis dan mudah diakses. Dengan demikian dalam jangka panjang pengetahuan akan dapat diakses oleh semua siswa dengan lebih baik, dan pihak lemdik dapat mempersingkat waktu pendidikan. Implikasi dari konsep ini adalah lemdik akan dapat menjadi tempat yang lebih baik untuk menumbuhkan semangat kebangsaan karena waktu yang tersedia tidak dihabiskan semuanya untuk memberikan pelajaran yang semuanya sudah dihimpun dalam satu CD, tetapi dapat digunakan untuk memberikan pembekalan materi yang lain dalam rangka pembentukan mental yang lebih baik. Semoga konsep ini dapat dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sumber : </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><a href="http://www.mabesad.mil.id/artikel/artikel2/310504manajemen_pengetahuan.htm">Budiman S. Pratomo</a></span></span>Rio Rifkihttp://www.blogger.com/profile/01359873616142774239noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2512346581366813879.post-17177575176683912492010-11-02T07:20:00.000-07:002010-11-08T08:38:06.639-08:00Arti e-commerce<h4 style="color: #333333; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-weight: normal; line-height: 15px; text-align: justify;"><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgnYWVD9oI/AAAAAAAAAAo/msxG0qUaeOE/s1600/images23423.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="171" src="http://3.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgnYWVD9oI/AAAAAAAAAAo/msxG0qUaeOE/s200/images23423.jpeg" width="200" /></a></div>E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">1. Menyediakan harga kompetitif<br />
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.<br />
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.<br />
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.<br />
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.<br />
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.<br />
7. Mempermudah kegiatan perdagangan</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">* E-mail dan Messaging<br />
* Content Management Systems<br />
* Dokumen, spreadsheet, database<br />
* Akunting dan sistem keuangan<br />
* Informasi pengiriman dan pemesanan<br />
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise<br />
* Sistem pembayaran domestik dan internasional<br />
* Newsgroup<br />
* On-line Shopping<br />
* Conferencing<br />
* Online Banking</div><div style="margin-bottom: 5px; margin-top: 0px;">Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://dyan-comp.web.id/index.php?option=com_content&view=article&id=37:where-did-the-mambots-go&catid=28:current-users&Itemid=44">dyan-comp</a></div></h4>Rio Rifkihttp://www.blogger.com/profile/01359873616142774239noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2512346581366813879.post-39728832479040833102010-11-02T07:08:00.000-07:002010-11-08T08:38:57.427-08:00Artikel Tentang E-business<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgnkFc03PI/AAAAAAAAAAs/qeVfDy9h1V4/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/_RrtkxJcysvk/TNgnkFc03PI/AAAAAAAAAAs/qeVfDy9h1V4/s200/index.jpeg" width="180" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">Artikel Tentang E-Business</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">Apa sih e-bisnis itu? E-bisnis, atau lebih sering disebut secara professional sebagai e-commerce, adalah sebuah proses bisnis yang mengembangkan bisnisnya lewat bantuan media web atau internet. Terminologi ini pertama kali dicetuskan oleh Lou Gerstner, pimpinan dari raksasa computer dunia, IBM. Kini hampir semua orang di dunia paling tidak pernah melakukan transaksi lewat internet. Ini menunjukkan bagaimana populernya metode bisnis melalui internet saat ini. dengan berkembangnya teknologi internet secara pesat, e-bisnis diprediksikan akan menjadi sebuah tren di tahun-tahun kedepan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">e-Business atau Electronic business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem terotomasi. Pada masa sekarang, hal ini dilakukan sebagian besar melalui teknologi berbasis web memanfaatkan jasa internet. Terminologi ini pertama kali dikemukakan oleh Lou Gerstner, CEO dari IBM.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"></span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><a name='more'></a><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">E-Business is about 95% business and 5% technology. Secara implisit kalimat singkat tersebut telah menjelaskan esensi dari berkembangnya konsep manajemen baru yang dikenal dengan e-business. Kalimat singkat tersebut pada intinya menegaskan bahwa pertimbangan utama yang harus dipergunakan oleh para praktisi manajemen dalam menentukan apakah akan memanfaatkan tawaran-tawaran menggiurkan yang dijanjikan oleh e-business terletak pada pertimbangan seberapa besar potensi “bisnis” yang ditawarkan, bukan pada seberapa canggih teknologi yang berkembang. Jika bisnis bertujuan untuk mencapai apa yang dalam teori disebut sebagai wealth maximization (dan didalam praktek sehari-hari wealth sering diasosiasikan dengan profit atau keuntungan usaha), maka secara jelas e-business harus dapat paling tidak melakukan kedua hal di bawah ini:</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">1. Seberapa tinggi potensi penambahan revenue (pendapatan) perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diimplementasikan; dan</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">2. Seberapa tinggi potensi pengurangan cost (biaya) yang dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didapat pada saat konsep e-business diterapkan.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">Kedua hal tersebut adalah hal minimum yang harus di-deliver oleh e-business kepada perusahaan agar dapat secara nyata meningkatkan tingkat profitabilitasnya (sesuai dengan rumus sederhana Profit = Revenue – Cost). Dalam kenyataannya, tentu saja tidak semua usaha dapat secara langsung dan terlihat berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut di atas, karena banyak dari manfaat atau value dari e-business yang bersifat intangible dan unquantifiable. Dalam bukunya “The Effective Measurements of IT Cost and Benefit Analysis”, Arthur Money dan Remenyi memberikan 16 kriteria yang harus diukur di dalam perusahaan untuk menentukan apakah konsep e-business yang diterapkan lebih baik dibandingkan dengan kondisi pada saat e-business belum diimplementasikan (manajemen bisnis konvensional).</span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;"><br />
</span></div><div><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande',Verdana,Arial,sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px;">Sumber : <a href="http://febrianperdana.wordpress.com/2010/10/11/artikel-tentang-e-business/">febrianaperdana</a></span></div>Rio Rifkihttp://www.blogger.com/profile/01359873616142774239noreply@blogger.com0